Wednesday, September 9, 2015

tips menjaga kesehatan telinga

menjaga telinga dari kotoran

Hi guys kali ini saya akan membahas dan menceritakan mengenai salah satu organ vital kita yaitu Telinga.sering kita mengalami yang namanya nyeri pada telinga saat bangun tidur atau setelah berkatifitas.untuk kali ini saya akan memberikan sedikit tips untuk menjaga kesehatan telinga kita.
Penyebab sumbatan pada telinga bagian luar biasanya disebabkan oleh kotoran telinga (serumen). Saluran telinga memiliki kelenjar yang menghasilkan kotoran telinga  untuk melindungi telinga dari masuknya debu, bakteri dan partikel asing yang dapat menyebabkan kerusakan pada telinga. Normalnya kotoran telinga dapat perlahan keluar dari telinga atau bisa dikeluarkan dengan membersihkan telinga. Jumlah serumen yang dihasilkan berbeda-beda pada setiap orang.
Beberapa orang memiliki produksi kotoran telinga yang lebih banyak dibanding orang lain. Pada beberapa kasus, kotoran telinga bisa mengeras didalam liang telinga dan menyebabkan sumbatan. Kondisi ini makin berat jika kotoran telinga terdorong masuk saat membersihkan telinga.
Karenanya awasilah anak-anak yang sering memasukkan benda-benda kecil ke dalam telinganya, misalnya: manik-manik, anting, penghapus karet, mainan, kancing ataupun kacang-kacangan. Adapun serangga yang bisa saja ditemukan di dalam liang telinga. Biasanya benda-benda tersebut tersangkut kemudian tidak dapat keluar.
Gejala-gejala sumbatan kotoran lainnya yang terdapat pada liang telinga bisa berupa:
•     Gangguan pendengaran ringan
•     Nyeri pada telinga
•     Rasa gatal di dalam telinga
•     Rasa penuh di dalam telinga
•     Telinga berdenging (tinitus)
•     Pusing
Adanya benda asing pada telinga bisa menimbulkan gejala, misalnya makanan atau serangga yang bisa menimbulkan rasa nyeri serta kemerahan pada liang telinga. Pada beberapa kasus bahkan dapat menyebabkan keluarnya cairan dari telinga. Akibatnya pendengaran pun bisa terganggu.
  
Untuk mengatasi kotoran pada liang telinga, dapat dilakukan dengan:
• Pemberian tetes telinga untuk melunakkan dan membantu agar dapat keluar dengan sendirinya
• Irigasi saluran telinga dengan air hangat sehingga serumen bisa keluar. Namun jika dari telinga keluar nanah, terjadi perforasi (gendang telinga yang robek), atau terdapat infeksi telinga yang berulang maka tidak dapat dilakukan irigasi
• Mengambil kotoran telinga dengan alat penghisap, penjepit, atau kait khusus.

Lalu bagaimana mengangani kasus sumbatan akibat serangga? Sebelum dikeluarkan, ada baiknya serangga yang berada di liang telinga dimatikan atau dilumpuhkan, misalnya dengan menggunakan minyak mineral yang dialiri ke dalam telinga. Cara ini dapat memudahkan pengeluaran serangga dan menghilangkan rasa sakit dengan segera. Tetapi pada kasus anak, seringkali menjadi lebih sulit karena anak kerap meronta. Untuk itulah diperlukan pembiusan umum sebelum proses pengeluaran serangga.

Tindakan mengambil sumbatan pada liang telinga hendaknya dilakukan oleh dokter, agar sumbatan tidak terdorong lebih jauh dan mencegah terjadinya cedera pada liang telinga. Benda asing yang masuk terlalu dalam akan lebih sulit dikeluarkan dan beresiko menimbulkan cedera pada gendang telinga dan tulang-tulang pendengaran di telinga bagian tengah. Setelah sumbatan diambil, telinga akan diperiksa kembali untuk menentukan apakah terdapat cedera di dalamnya. Obat antibiotik tetes telinga bisa diberikan untuk infeksi yang mungkin terjadi.

Ada beberapa cara yang dilakukan untuk mengurangi risiko terjadinya sumbatan pada telinga, misalnya:
• Hindari membersihkan telinga dengan menggunakan cooton bud atau jari, karena kotoran telinga bisa terdorong masuk kedalam dan memadatkannya
• Bersihkan telinga hanya pada bagian luarnya saja
• Awasi anak yang masih kecil agar terhindar dari masuknya benda asing ke dalam telinga.

Nara Sumber :  dr. Agus Multazar, M. Ked (ORL-HNS), Sp. THT-KL

No comments:

Post a Comment